Sejarah Negara Islam Indonesia
Tanggal 7 Agustus 1949 merupakan tonggak awal berdirinya (NII) Tahun 1949 di Indonesia yang digagas oleh Sekarmaji Marijan Kortosuwiryo yang berdiri di Tasikmalaya atau lebih Tepatnya di desa Cisampah, kecamatan Ciawiligar, kabupaten Tasikmalaya.
Negara Islam Indonesia (NII) adalah bentukan Kartosuwiryo dengan dibantu oleh Organisasinya yaitu Darul Islam (DI) dan Tentara Islam Indonesia (TII)
Adapun Tonggak Awal Proklamasi Negara Islam Indonesia (NII) Tahun 1949 dimulai sejak Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945 dan Menjadi awal Pemberontakan di Berbagai Daerah di Indonesia.
Tujuan Negara Islam Indonesia
Negara Islam Indonesia (NII) bertujuan agar Negara Indonesia menjadi Negara Islam agar Indonesia menerapkan Dasar Islam sebagai Dasar Negara, Al-Quran dan Hadits sebagai Hukum Tertinggi yang ada di Indonesia.
A. Latar belakang Berdirinya Negara Islam Indonesia Tahun 1949
Negara Islam Indonesi (NII) Tahuh 1949 dimulai sejak awal proklamasi NKRI 1945 Ketika itu setelah Soekarno memproklamasikan NKRI dan secara gamblang mengumumkan Kemerdekaan Negara Indonesia kepada Dunia membuat Belanda terusik dan tidak terima dengan Kemerdekaan Indonesia.
Benar saja setelah Indonesia mengumumkan Kemerdekaannya indonesia harus menerima Serangan dari Belanda yang disebut dengan Agresi Militer Belanda I dan II.
Agresi inilah yang membuat Kartosuwiryo semakin yakin akan keputusannya tentang Berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) Dalam sebuah catatan Horikoshi,yang dikutip oleh Ruhimat, pada awal Tahun 1948 sekali lagi Kortosuwiryo meminta kyai Joesoef Taudjiri memproklamasikan Negara Islam Indonesia.
Namun untuk kedua kalinya, sang kyai menolak dan Akhirnya pada Agustus 1949, Kartosuwiryo menganggap perlu untuk menerbitkan Maklumat NII No.7 Maklumat pada 12 Syawal 1368/7 Agustus 1949 itu berisi Tentang pernyataan pendirian Negara Islam Indonesia (NII).
Dan akhirnya Pada tanggal 7 Agustus 1949 menjadi awal berdirinya Negara Islam Indonesia yang di dirikan dan di Proklamasikan sendiri oleh Kartosuwiryo setalah melalui perbincangan yang cukup panjang
Tidak hanya itu Kartosuwiryo juga mengumumkan bahwa setiap Daerah di Indonesia telah menjadi Negara Islam (NII) ia juga telah menyiapkan konsep Pemerintahan yang nantinya akan menjadi Konsep Dasar Negara Islam di Indonesia
Proses Penyebaran Negara Islam Indonesia (NII)
Dalam perkembangannya, Negara Islam Indonesia (NII) telah menyebar sampai ke beberapa wilayah terutama Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Aceh, dan Sulawesi Selatan.
Akan tetapi, meskipun dianggap sebagai suatu Gerakan ilegal oleh Pemerintah Negara Indonesia, pemberontakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) ini masih berjalan meskipun dengan cara diam-diam di Jawa Barat, Indonesia.
Proses Penumpasan Negara Islam Indonesia
Setelah mengetahui pergerakan dan pemberontakan DI/TII yang membela berdirinya Negara Islam Indonesia Pemerintah Indonesia pun tak tinggal diam dengan keadaan tersebut
Meski Gerakan ini dibangun dan dibantu oleh Pihak Asing seperti Belanda meski lokasi keberadaan (NII) cukup sulit untuk dijangkau karna berada di Pegunungan hal tersebut tidak meruntuhkan keinginan Pemerintah untuk segera menumpas DI/TII dan semua yang berjuang atas Kemerdekaan Negara Islam di Indonesia
Akhirnya pada tahun 1960 Pemerintah meluncurkan serangan yang dibantu oleh TNI yang disebut Pasukan Siliwangi dan juga Semua Rakyat Indonesia untuk melakukan Operasi Bhatarayudha dan Pagar Betis di Gunung Geber Majalaya Jawa Barat untuk menumpas keberadaan Di/TII di Persembunyiannya
Pada Tanggal 4 juni 1962 adalah puncak keberhasilan Operasi Bhatarayudha dan Pagar Betis yang telah berhasil menangkap Sekarmadji Marijan Kartosuwiryo bersama dengan punggawa - punggawanya
Setelah berhasil menangkap Kartosuwiryo dalam dari Penyebab terjadinya Pemberontakan DI/TII di Indonesia Akhirnya Sekarmadji Marijan Kartosuwiryo di adili di Pengadilan Agung dan Mendapat Putusan Hukuman Mati
Pada tanggal 5 september 1962 menjadi hari sekaligus akhir dari nafas Kortosuwiryo dan juga menjadi akhir dari Pemberontakan yang dilakukan oleh DI/TII yang beringinan menjadikan Negara Indonesia menjadi Negara Islam Indonesia (NII)