Social Items

Ciri Kebahasaan dalam Teks Drama

Drama adalah salah satu pertunjukkan yang dipertontonkan dalam bentuk Cerita di depan orang banyak dan dimainkan oleh pemain atau tokoh dalam cerita Drama tersebut.

Drama dinikmati dengan cara dipentaskan, Ceritanya disampaikan dengan dialog antara pemain satu dengan pemain lainnya. Oleh karena itu, bahasa yang digunakan dalam menulis percakapan teks drama yaitu bahasa lisan.

Jadi, percakapan dalam drama tidak harus menggunakan bahasa baku. Bahasa didalam teks drama seharusnya menggunakan bahasa lisan seharib- hari. Dengan demikian, percakapan dalam drama tidak terkesan kaku.

Berikut adalah Ciri - Ciri Kebahasaan dalam Teks Drama

1. Teks drama menggunakan kata ganti orang ketiga pada bagian prolog dan epilognya. Penggunaan ini dimaksudkan karena drama melibatkan banyak pelaku (Tokoh) cerita drama. Kata ganti yang biasa digunakan ialah: ia, dia, beliau, -nya, dan mereka.

2. Teks drama menggunakan kata - kata sapaan dan kata ganti orang pertama serta kedua pada bagian dialognya. Kata ganti orang pertama yang sering digunakan adalah saya, aku, daku, -ku, ku-, kami, dan kita. Sementara itu, kata ganti orang kedua yang sering digunakan adalah engkau, kamu, anda, dikau, kau, -mu, kalian, dan anda sekalian.

3. Teks drama menggunakan kosa kata sehari - hari dan kadang - kadang tidak baku, Contohnya: oh, ya, aduh, dong, dan sih.

4. Teks drama terkadang menggunakan seruan, perintah dan pertanyaan.

5. Teks drama menggunakan kata yang menyatakan urusan waktu (konjungsi kronologis), misalnya sekarang, sesudah, setelah, sebelum, mula - mula, kemudian, dan setelah itu.

6. Teks drama menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu Peristiwa yang terjadi, misalnya meminta, menobatkan, menghilangkan, berlari danke mendekat.

7. Teks drama menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh, misalnya mendambakan, mengalami, mengharapkan, menginginkan, dan merasakan.

8. Teks drama menggunakan kata - kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana, misalnya adalah bagus, ramah, kecil, tampan, dan gagah.

Demikian adalah beberapa ciri - ciri kebahasaan dalam suatu teks drama 

Ciri Kebahasaan dalam Teks Drama

Ciri Kebahasaan dalam Teks Drama

Drama adalah salah satu pertunjukkan yang dipertontonkan dalam bentuk Cerita di depan orang banyak dan dimainkan oleh pemain atau tokoh dalam cerita Drama tersebut.

Drama dinikmati dengan cara dipentaskan, Ceritanya disampaikan dengan dialog antara pemain satu dengan pemain lainnya. Oleh karena itu, bahasa yang digunakan dalam menulis percakapan teks drama yaitu bahasa lisan.

Jadi, percakapan dalam drama tidak harus menggunakan bahasa baku. Bahasa didalam teks drama seharusnya menggunakan bahasa lisan seharib- hari. Dengan demikian, percakapan dalam drama tidak terkesan kaku.

Berikut adalah Ciri - Ciri Kebahasaan dalam Teks Drama

1. Teks drama menggunakan kata ganti orang ketiga pada bagian prolog dan epilognya. Penggunaan ini dimaksudkan karena drama melibatkan banyak pelaku (Tokoh) cerita drama. Kata ganti yang biasa digunakan ialah: ia, dia, beliau, -nya, dan mereka.

2. Teks drama menggunakan kata - kata sapaan dan kata ganti orang pertama serta kedua pada bagian dialognya. Kata ganti orang pertama yang sering digunakan adalah saya, aku, daku, -ku, ku-, kami, dan kita. Sementara itu, kata ganti orang kedua yang sering digunakan adalah engkau, kamu, anda, dikau, kau, -mu, kalian, dan anda sekalian.

3. Teks drama menggunakan kosa kata sehari - hari dan kadang - kadang tidak baku, Contohnya: oh, ya, aduh, dong, dan sih.

4. Teks drama terkadang menggunakan seruan, perintah dan pertanyaan.

5. Teks drama menggunakan kata yang menyatakan urusan waktu (konjungsi kronologis), misalnya sekarang, sesudah, setelah, sebelum, mula - mula, kemudian, dan setelah itu.

6. Teks drama menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu Peristiwa yang terjadi, misalnya meminta, menobatkan, menghilangkan, berlari danke mendekat.

7. Teks drama menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh, misalnya mendambakan, mengalami, mengharapkan, menginginkan, dan merasakan.

8. Teks drama menggunakan kata - kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana, misalnya adalah bagus, ramah, kecil, tampan, dan gagah.

Demikian adalah beberapa ciri - ciri kebahasaan dalam suatu teks drama 

Baca Juga
Load Comments